Badut Sedih



Beberapa hari yang lalu aku mengalami mimpi yang aneh. Aku sedang berdiri di sebuah jalan menuju kesekolahku. Saat itu benar-benar sunyi. Tak ada angin yang berhembus, tak ada suara burung dan tak ada serangga yang berdesing. Jalanan benar- benar kosong dan tidak ada siapapun disini. Aku pun mulai berjalan.

Ketika itu pula, aku merasakan hal aneh seakan-akan seseorang sedang mengawasiku. Aku melirik kebelakang, aku menyadari ada sosok seseorang dari kejauhan. Terlihat sedang berlari dengan kencang. Aku tetap berjalan, namun tiap kali aku melirik kebelakang, sosok itu semakin mendekat. Aku jadi semakin risih. Sosok itu semakin lama semakin mendekat.

Pada satu kesempatan, aku berhenti berjalan dan melihat kebelakang. Sosok itu berhenti juga. Dia berdiri ditengah jalan melihat kearahku. Ketika aku berjalan lagi, sosok itu kembali berlari mengejarku. Hingga akhirnya sosok itu jadi sangat dekat, saking dekatnya aku sudah bisa melihat seperti apa wajahnya.

Ternyata itu adalah badut. Seorang badut dengan mimik wajah sedih. Dia mengenakan topi lusuh dan mantel yang penuh tambalan persis seperti gelandangan. Cara dia melihat kearahku benar-benar membuatku takut dan untuk beberapa saat aku berpikir, 

“jika dia menangkapku, dia akan membunuhku.”

Aku ingin berlari, namun entah mengapa kakiku menjadi sangat berat untuk melangkah. Aku hanya bisa melangkah dengan jarak sedikit-sedikit. Badut itu semakin dekat jauh lebih dekat dari sebelumnya. Aku melirik ke belakang, aku bisa melihat mata badut itu. Dia menangis.

Aku melihat sekolahku dan semakin merasakan kehadiran sosok itu tepat dibelakangku. Aku berpikir jika aku berhasil mencapai sekolah sebelum dia menangkapku, aku selamat.

Tepat ketika aku mencapai gerbang sekolah, aku melirik sekali lagi. Badut itu sudah tepat berada dibelakangku. Tangannya memegang bahuku dan memutar tubuhku kearahnya.

Wajahnya sangat mengerikan. Dia tidak benar-benar marah melainkan menunjukkan rasa putus asa yang menyeramkan. Airmata mengalir dipipinya yang diwarnai.

“kena kau!” Katanya.

Kemudian, yang membuatku heran, dia melepaskanku dan pergi begitu saja.

Aku merasa dibodohi. Bagaimana bisa aku jadi sedemikian bodoh? Aku ketakutan karena hal tak beralasan. Aku menertawai diriku. Badut itu berhenti melangkah dan berbalik. Dia mengambil pisau yang berkarat dari kantongnya dan memegangnya didepan wajahnya.

“untuk kedua kalinya aku menangkapmu, aku akan menyayatmu.” Katanya. “untuk ketiga kalinya, aku akan membunuhmu.... Sampai jumpa lagi”

Setelah itu, si badut menyeka air mata dari wajahya dan pergi.

Aku terbangun dengan keringat dingin.

Semenjak aku mengalami mimpi itu aku jadi takut untuk tidur. Selama beberapa hari aku minum kopi dan cola, mencoba agar tetap terjaga. Aku tidak berani menutup mataku walaupun hanya sejenak. Aku takut untuk tidur... Dan apabila aku bermimpi, aku tahu badut itu akan menungguku disana.

Note : cerita ini berasal dari jepang dan konon katanya, jika anda membaca cerita ini, si badut sedih akan muncul dalam mimpi anda persis seperti cerita yang akan anda baca.