Camera



Ayah dari temanku adalah seorang detektif pembunuhan. Dia menjaga file file tertentu danmenguncinya di dalam rumah yang sekaligus menjadi kantornya. Tetapi dia sedang pergi keluar kota selama seminggu, dan aku dan temanku menemukan beberapa hal yang menarik. Itu bukan hal apapun yang tidak benar benar kami duga. Setidaknya pada awalnya. Kemudian kami menemukan sebuah kamera video. Kita berdua merasa bingung, karena tidak seharusnya sebuah kamera video terkunci di suatu tempat sebagai barang bukti? Kenapa ayahnya memiliki ini? Rasa ingin tau kami berdua pun memuncak. Kami menyalakan benda itu, dan inilah yang kami lihat:

Cetak Waktu: 6/17/11 17:24:56

[Seorang anak laki laki duduk di depan kamera. Dia kelihatannya berusia sekitar 13 atau 14 tahun. Kedua matanya lebar dan selalu berkedip. Ekspresi di wajahnya sulit untuk digambarkan.]

“Mama memberikanku kamera ini beberapa hari yang lalu, saat ayah jatuh sakit. Dia mengatakan bahwa kamera ini untuk ‘Mengalihkanku’. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud. ...Well, mungkin aku mengerti.”

[Dia menjeda video untuk waktu yang lama, nampaknya sedang merenungkan kata kata selanjutnya.”

“Mama tidak menginginkanku untuk bertanya mengapa dia belum mengantarkan ayah ke dokter. Kupikir dia takut jika dokter akan membuat mereka memberhentikan eksperimennya. Mereka membedah hewan untuk suatu alasan. Aku tidak tau mengapa. Mereka tidak mau memberitahuku. Tetapi aku pikir bahwa mendapatkan ayah yang sedang sakit dan Mama tidak menginginkanku untuk menjerit ke dokter. Tetapi aku tidak akan menjerit. Aku harap dia baikan.”

Cetak Waktu: 6/19/11 20:47:13

[Anak itu terlihat lelah, sepertinya dia belum tertidur sejak rekaman sebelumnya.]

“Ayahku belum baikan. Dia terlihat seperti seorang zombie dari sebuah film. Dan dia tidur sepanjang waktu. Dia menjadi marah dan berteriak kepadaku jika aku membangunkannya, dan itu sangat menakutkan. Dia tidak pernah berteriak. Dia akan melotot tajam ke arahmu jika kau membuatnya kesal, tetapi dia “tidak berteriak. Tetapi dia memanggilku ‘Anak kecil tidak berguna, yang tidak tau artinya berterima kasih’ hari ini karena aku membawakannya makan malam dan secara tidak sengaja membangunkannya.”

[Anak itu menggigit bibirnya sendiri, kemudian mencondongkan badan ke depan dan dia menjadi lebih dekat dengan kamera. Suaranya berubah menjadi sebuah bisikan.]

“Aku ingin memberitahu seseorang, tetapi aku takut apa yang akan dilakukan dia dan ibu bila aku melakukannya. Aku merasa sangat terjebak. Apa yang harus aku lakukan?.”

[Dia terlihat tidak berdaya, dan menggelengkan kepalanya dengan lemah sebelum dia mencondongkan badannya kedepan dan mematikan kamera.]

Cetak Waktu: 6/22/11 3:09:38

[Anak itu menangis. Suara tersedu sedunya yang statis terdengar melalui audio kamera. Dia menghapus air matanya terus menerus yang kelihatannya adalah usaha yang sia sia untuk menyembunyikan air matanya.]

“Dia sudah mati. Mama datang “‘ke kamarku beberapa jam yang lalu, membuatku menjeda Call Of Duty, dan dia memberitahuku. Ayah sudah mati. Ayahku sudah mati. Dan itu semua adalah kesalahannya karena tidak membawanya ke dokter. Aku pun belum sempat mengatakan selamat tinggal karena Mama tidak memperbolehkanku memasuki kamar ayah hari ini. Dia telah pergi.”
[Dia pun larut dalam tangisan, tubuhnya gemetar. Kata kata selanjutnya nyaris tak terdengar.]

“Aku harap Mama terbakar di Neraka.”

Cetak Waktu: 6/23/11 14:01:57

[Anak itu sedang berada di luar, duduk di sebuah ayunan.]

“Aku sedang berada di rumah teman Mamaku. Mama memberitahuku aku harus tetap disini saat dia ‘Menyortir barang barang’. Teman Mamaku Susan tidak menyinggung tentang Ayah, jadi kupikir Mama tidak memberitahunya.”

[Dia menutup mulutnya saat menguap, dan lingkaran di bawah matanya terlihat jelas.]

“Mama memperlakukanku seperti ini disini. Jika aku memberitahu tentang apa yang telah terjadi ke Susan atau teman temanku atau polisi atau siapapun...dia berkata dia akan membedahku seperti salah satu anjing yang sudah kulihat yang dia tangkap dari lingkungan sekitar untuk eksperimennya. Aku tidak akan memercayainya, tetapi dia mempunyai sepasang mata gila itu. Aku takut, sejujurnya. Dan sangat bingung.”

[Dia membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, sepertinya mencoba mencari kata kata untuk disampaikan. Akhirnya dia menyerah dan mematikan kamera.]

Cetak Waktu: 6/25/11 22:23:17

[Terlihat gelap kecuali cahaya dari TV. Wajah anak itu hampir tidak terlihat. Rambutnya tidak lagi berdiri seperti di beberapa video sebelumnya dan rambutnya jatuh menutupi dahinya.]

“Sesuatu yang aneh telah terjadi. Aku mendengar suara suara aneh di malam hari. Suara langkah kaki dan lainnya. Mungkin itu adalah imajinasiku, tetapi itu terdengar sangat asli. Aku mendengarnya di lantai bawah di waktu yang sama setiap malam. Aku ingin meme”œriksanya, tetapi aku takut. Mungkin itu Mama, dan dia akan menusukku jika aku keluar dari kamar atau semacamnya. Aku tidak tahu. Dia membuatku takut.”

[Dia mengusap wajahnya dengan lelah.]

“Sebenarnya aku bisa mendengarnya sekarang. Aku tidak berfikir kamera video akan merekamnya. Aku akan mencobanya.”

[Dia berhenti berbicara, membiarkan TV dalam keadaan tanpa suara, dan duduk dalam keheningan. Untuk sejenak, tidak ada suara apapun. Kemudian, sangat samar samar, suara gebukan terdengar dari suatu tempat yang jauh. Itu tidak akan terdengar jika aku tidak memfokuskan untuk mendengarnya.]
“Aku tidak tahu jika itu akan berhasil. Tetapi sesuatu berada disana. Aku akan memeriksanya. Besok, kupikir. Saat aku sudah bersiap siap. Selamat malam.”

Cetak Waktu: 6/26/11 23:16:48

[Anak itu menyalakan mode malam pada kamera videonya. Wajahnya terlihat kehijauan karena nightvision dari kamera. Dia nampaknya berada di lorong rumahnya. Suara dari anak itu hanyalah bisikan yang sangat pelan, maka kami meninggikan volume video tersebut hingga full untuk dapat mendengarkannya.]

“Mama sedang tertidur. Aku membawa sebuah tongkat baseball. Aku akan memeriksa suara apakah itu. Karena aku tahu aku tidak mendengar hal hal yang biasa. Suara itu berasal dari ruang bawah tanah, aku tahu itu.”

[Dia menghadapkan kameranya ke tangga, dan berjalan dengan pelan menuruninya. Kemudian dia berjalan memasuki sebuah ruangan kosong dan menjeda video. Suara nafasnya dapat terdengar, seperti suara gebukan di video sebelumnya.

Kamera menghadap ke sebuah pintu kayu yang besar. Pintu itu terkunci dari luar. Anak itu pun bernafas dengan terengah-engah, tetapi dia memutar kuncinya dan membuka pintu tersebut. Suara suara gebukan menjadi terdengar lebih besar, suara seretan kaki dan dengkuran mulai terdengar. Anak itu pun berjalan pelan menuruni tangga.]

“Hello?”

[Suara seretan kaki kembali terdengar. Ada sesuatu yang mengkilat di sudut kamera. Anak itu langsung mengarahkan kamera tersebut kesana, dan seorang pria menjadi terlihat, dalam keadaan telanjang dan dirantai ke dinding. Matanya bercahaya kehijauan di kamera. Anak itu pun menangis.]

“Ayah? Ayah, apakah Ayah baik baik saja?”

[Ayahnya pun menggeram. Anak itu berjalan mendekat, melakukan itu karena syok dan tidak menyadari kebodohannya. Dia sudah berada beberapa kaki jauhnya, dan itu terlihat jelas bahwa tubuh pria itu tertutup noda noda. Bongkahan bongkahan mengotori lantai di sekelilingnya. Daging. Sebuah bangkai anjing yang nyaris tak terlihat berada di sudut ruangan, hampir tak tersisa bersih.]

“Ayah?”

[Anak itu terlihat ketakutan. Dia tahu itu adalah ayahnya, tetapi dia juga tahu itu juga bukan ayahnya lagi. Dia mulai bergerak mundur, dan pria itu menerjangnya.

Kamera pun terlempar ke lantai. Hanya sudut ruangan dengan bangkai anjing yang terlihat. Terdengar teriakan ‘Ayah! Jangan! Ku mohon jangan!’ dan suara hantaman terdengar. Dengan segera kata kata itu berubah menjadi suara suara pelan, kemudian terdengar seperti suara yang tidak jelas, dan kemudian hanya keheningan yang ada kecuali suara kunyahan.

Beberapa saat kemudian, suara langkah kaki yang cepat terdengar. Seorang wanita masuk dan terkesiap ngeri. Kamera itu diambil, dan video pun berakhir.]

Setelah duduk dalam keheningan yang menakutkan untuk beberapa menit, kami mencari informasi lebih tentang apa yang baru saja kami tonton. Kami menemukan beberapa kertas di sebuah berkas. Sang Ayah, Robert Dandral, telah ditemukan mati di dalam ruang bawah tanah sebuah rumah. Penyebab kematiannya adalah karena kasus rabies parah yang tak terobati. Jasad anak 13 tahunnya, Tyler Dandral, juga ditemukan. Jasadnya tidak utuh terkecuali hanyalah tulang tulang yang tersisa, dan penyebab kematiannya tidak bisa ditentukan. Sang Ibu, Heather Dandral, menghilang dan belum ditemukan.