Just Another Night



Sudah hampir jam 12 tengah malam ketika ponselku berbunyi menandakan ada panggilan masuk.. aku meraih ponselku yg tergeletak diatas meja didepanku..

Itu Mike, adikku.. dia selalu pulang malam.. bahkan tidak jarang dia tidur di luar rumah.. saat aku angkat telpon dari Mike, aku hampir tidak bisa mendengar suaranya. Terlalu banyak musik keras yang terdengar... Pasti malam ini, Mike pergi ke Diskotik lagi.. 

“Key! Aku akan pulang sekarang.. Trent bilang dia harus pulang agar besok dia bisa ke acara keluarganya.”

“Oke Mike.. aku akan menunggumu.. apakah kau membawa uang lebih untuk naik taksi?”

“Tenang saja , Jason temannya Trent akan mengantarku pulang..”

“Apa dia minum tadi?”

“Hanya satu atau dua gelas bir. Dia bilang, dia baik baik saja.. tenang saja,, aku akan segera pulang.. jangan khawatir , Key”

“Ingat Mike, aku mengunci pintu dan kalau aku tertidur.. kau tidak bisa masuk rumah”

“Haha, tenang saja Key.. aku tidak akan tidur di halaman lagi”

Mike seperti berbicara dengan temannya.. namun tidak terdengar jelas.. mike menutup telepon.

Aku kembali menonton film, entah film keberapa yg aku tonton dari tadi hanya untuk menunggu Mike pulang,. 

Aku hanya tinggal berdua dengan Mike.. dan Mike , dia selalu pulang dengan keadaan mabuk.

Aku tinggalkan filmku sejenak,, untuk memasak beberapa makanan.. aku membuat omelet dan pasta.. kemudian, kembali ke ruang tamu menonton film.

Tak lama, ponselku kembali berbunyi.. dan itu Mike

“Umm, begini .. mobil jason menabrak tiang... jadi aku akan pulang naik bus”

“Apa kau baik baik saja? “

“Tenang, kay. Aku baik baik saja.. polisi juga ada disini.. tapi entah kenapa mereka mengabaikan aku dan yg lain.. mungkin polisi itu mengira tidak ada gunanya bertanya pada orang mabuk”

“Apa kau tau rute naik bus ke rumah?”

“Kay,kay..kau tidak mengenal adikmu dengan baik.. aku pandai dalam hal arah pulang.. jadi tenang saja ..”

Lagi lagi dia menutup telepon nya.. 

Aku kembali menikmati makanan dan film ku.. sampai ponselku kembali berbunyi

“Syukurlah kau angkat teleponnya.. sudah satu jam aku mencoba menelponmu.”

“Dude, apa kau mabuk? Kau baru saja menelpon ku setengah jam yang lalu.”

“Aku tidak bercanda key, aku menaiki bus yg entah menuju kemana.. gelap disini.. dan bus ini, tidak berhenti meskipun aku memohon supir untuk berhenti.. bahkan aku tidak yakin, orang orang di bus ini bisa berbicara“

“Okay mike, kau sudah terlalu mabuk.. cepat cari taksi, dan segera pulang.. aku akan membuatkan susu untukmu.. aku harus menutup telpon ini-”

“Tunggu key! Tunggu.. jangan tutup telponnya.. jangan biarkan aku sendiri... entah sudah berapa lama aku di sini,. Berpindah pindah bis , mungkin sudah seminggu, sebulan bahkan setahun aku disini.. aku sedang berjalan saat ini.. disini sangat gelap key. Kegelapan seperti menghampiriku”

“Dan kegelapan itu biasa kita sebut MALAM, jadi Mike.. jangan bermain main dengan ku..”

“Aku serius .. tapi tunggu key,. Aku sepertinya segera sampai dirumah,. Aku mengenali jalan ini.. jangan tutup telponnya..”

“Cepat mike, aku sudah mengantuk”

“Key, dimana rumah kita?”

“Bodoh, rumah kita tetap berada ditempat kau meninggalkannya.. rumah kita masih berada di jalan Eve.. kau dimana?”

“Aku ada dijalan eve , key.. terlalu gelap.. bisa kah kau menyalakan lampu?”

“Oke, aku akan menyalakan lampu.. bisa kau lihat ?”

“Aku lihat key. Aku segera kesana” 

Aku masih belum menutup telepon dari mike.. terdengar ketukan pintu.. mungkin itu mike, 

Ku buka pintunya dan.. itu bukan mike,, itu polisi.. mereka membawa berita yg sangat mengagetkanku..

Mike meninggal dalam kecelakaan.. aku tidak mungkin bilang pada polisi itu kalau mike sedang menelponku.. 

Setelah polisi pergi.. suara mike terdengar lagi melalui ponsel,,

“Key, aku lihat polisi datang.. ada apaa?”

Aku bingung harus menjawab apa.. aku menutup telepon mike dan aku kembali ke sofa..

Sampai terdengar ketukan pintu. Aku tidak membukanya.

Dan ponselku berbunyi menandakan pesan masuk..

“Kay, aku sudah didepan pintu.. kenapa kau tidak membuka pintu? Apa kau sudah tidur?