Teke Teke



Teke Teke (Tek Tek, versi barat : Click Clack) adalah sebuah urban legend dari Jepang yang berkisah mengenai sesosok hantu seorang pelajar SMU yang menghantui rel kereta api atau bahkan sekolah SMU.

Menceritakan seorang gadis SMU yang selalu diolok-olok oleh semua temannya. Pada suatu hari di musim panas, teman-teman gadis ini berniat menjahilinya dengan menempatkan seekor Cicada, sejenis jangkrik yang hanya muncul selama musim panas di Jepang.

Namun, tampaknya hal ini sungguh kelewatan, karena gadis ini menjadi histeris dan sangat panik. Dia berlari ketakutan dan jatuh dari sebuah platform. Dia terjatuh di sebuah rel kereta api Shinkansen. Dan sialnya, saat itu adalah jadwal Shinkansen melaju, maka tubuh gadis malang ini tergilas oleh kereta api Shinkansen sehingga menjadikannya terpotong menjadi dua bagian.

Sekarang dia dikabarkan menghantui stasiun kereta api di Jepang. Dia menyeret tangannya menggunakan sikunya karena tidak mungkin menggunakan kakinya, sebab bagian atas tubuh dan bawah dari gadis ini telah terpisah, suara siku yang berbenturan dengan jalanan ini lah yang mengakibatkan suara “tek tek tek tek..”.

Tampaknya tidak menyeramkan mengingat dia bergerak dengan menyeret menggunakan siku tangannya.. Namun jangan salah, konon hantu ini dapat bergerak secepat macan tutul walaupun hanya menggunakan tangannya. Dan yang membuat mengerikan lagi, hantu ini dikabarkan membawa sabit, dan versi lain dikatakan dia membawa gergaji, dimana alat tersebut digunakan untuk membunuh korbannya, membelahnya menjadi dua bagian sehingga korban akan menjadi seperti dirinya.

Teke Teke dikatakan akan menyerang orang orang saat senja. Karena itu jika Anda hendak pergi ke Jepang, berhati-hatilah saat senja datang, karena hantu separuh badan ini biasanya muncul pada saat seperti itu. Dan terlebih lagi, jangan pernah percaya pada seseorang yang tidak mempunyai kaki. Secantik apapun dia!

Cerita mengenai Teke Teke

Seorang laki-laki remaja tengah berjalan pulang dari sekolah, saat itu sudah hampir senja. Jalanan mulai tampak sepi. Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan suara dibelakangnya. Dia berhenti dan mencari sumber suara. Dia melihat seorang gadis duduk di sebuah jendela, memegang sikunya, yang disandarkan di ambang jendela.

Pemuda ini bingung, mengapa ada seorang gadis di tempat itu, mengingat tempat tersebut merupakan area industri. Namun pemuda ini terpesona akan sosok ramping gadis tersebut, apalagi ra[mbutnya yang hitam panjang laksana bintang iklan shampo yang tergerai tersapu angin. Agak gugup dan ingin tahu pemudia ini mendekati gadis tersebut, ingin melihat wajahnya dan mengajaknya berkenalan.
Setelah mendekat, gadis ini memberikan senyum yang bersahabat dan sangat manis. Sang pemuda itu segera menghampiri gadis tersebut. Dengan senyum-senyum malu pemuda ini kemudian mulai berjalan mendekati sang gadis.

Saat itulah gadis ini melompat turun dari jendela dan mendarat dengan kedua tangannya. Si pemuda sungguh sangat kaget, dan saat itu dia melihat dengan ngeri bahwa tubuh gadis ini hanyalah separuh, bagian bawah sebatas rusuk telah hilang. Terpaku dalam kengerian, pemuda ini tertegun dan tak bisa berkata-kata. Kepala gadis ini terkulai di lehernya dan kemudian tersenyum kepada pemuda ini. Kemudian gadis ini mulai menyeret sikunya menghampiri si pemuda. Karena sudah hangus, maka kulit dari siku sang gadis mengelupas sehingga tulangnya langsung beradu dengan aspal jalanan menghasilkan suara “Tek... Tek... Tek... Tek..”

Pemuda tersebut kemudian tersadar dan segera berlari menjauh dari tempat itu, namun suara “tek tek” dibelakangnya juga terdengar semakin cepat. Dia menoleh ke belakang, dia tidak melihat gadis tersebut ada disana, namun suara “tek tek” masih terdengar semakin cepat.

Akhirnya pemuda ini sambil terbirit-birit menoleh ke samping dan ternyata si gadis separuh badan ada di sampingnya, dan kembali tersenyum kepadanya..

Pemuda yang merasa sangat kaget kemudian terjatuh menggelundung. Ketika hendak bangkit lagi, gadis tersebut mengeluarkan sebuah sabit dan menebas tubuh pemuda itu menjadi dua bagian hingga menyerupai keadaannya.

Setelah polisi datang ke tempat kejadian mereka menemukan mayat si pemuda, namun tidak menemukan jejak sedikit pun mengenai si gadis. Dan berapa lama pun pihak berwenang mencari potongan tubuh si pemuda, bagian bawah tubuhnya tidak pernah ditemukan...