Kerja, Kerja, Kerja!


Seorang pria melakukan perjalanan di hutan. Dia kelelahan lalu duduk di bawah pohon untuk beristirahat.

Di dekat pohon itu terdapat semak belukar. Dari dalam semak dia mendengar sebuah siulan. Pria itu berdiri lalu memeriksanya. Dia mendapati sebuah botol tergeletak di bawah semak semak itu. Ternyata suara siulan tadi berasal dari dalam botol tersebut.

Pria itu membuka botol yang ditemukannya untuk melihat apa isinya. Tiba tiba asap hitam yang banyak menyembur keluar dari dalam botol. Membumbung tinggi ke langit. Kemudian asap itu berubah menjadi sesosok hantu. Hantu yang besar, setinggi pohon.

Hantu itu berwarna merah. Mempunyai mata merah, dan anting anting emas yang lebar di telinganya. Dia mengaum,

“Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.” Pria itu sangat ketakutan.

“P-pekerjaan seperti apa yang kau inginkan?” tanyanya pada sang hantu.

“Terserah,” jawab si hantu. “Kau sudah mengeluarkanku dari botol, jadi kau harus memberi pekerjaan untuk kulakukan. Aku harus terus bekerja, siang dan malam. Kalau kau berhenti memberiku kerja, aku akan memakanmu.”

“Bawa aku ke rumahku,” kata si pria. Hantu itu mengangkatnya dan pria itu sudah sampai di rumah dalam setengah detik. Hantu itu berkata lagi,

“Beri aku pekerjaan, atau aku makan kau.”

“Buatkan aku istana megah,” kata si pria.

Istana megah pun siap hanya dalam beberapa menit. Hantu itu berkata lebih keras, 

“Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.”

“Beri aku emas dan berlian yang banyak,” kata pria itu. Segera emas dan berlianpun muncul.

“Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.” kata sang hantu.

“Bawakan aku baju untuk di pakai.”

Langsung saja hantu itu sudah menyediakan baju bajunya.

“Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.” katanya.

“Sediakan makanan untukku.” 

Dalam sekejap pria itu mendapati semeja penuh makanan lezat. Dia ingin memakannya, tapi tak sempat. Hantu itu berkata lagi,

“Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.”

Pria itu terus memberi pekerjaan pada sang hantu. Dia tak bisa makan sama sekali. Saat malam tiba hantu itu tak membiarkannya untuk tidur. “Beri aku pekerjaan atau aku makan kau.” katanya.

Pria itu menjadi gelisah. Bagaimana dia bisa makan? Bagaimana dia bisa tidur? Jika dia tidak terus memberi pekerjaan, hantu itu akan memangsanya.

Kemudian pria itu mendapat sebuah ide. Dia memerintahkan si hantu,

“Buatkan aku pilar yang setinggi langit. Dan cepatlah.”

Hanya dalam beberapa menit hantu itu kembali. “Pilarnya sudah jadi,” katanya.

“Sekarang beri aku pekerjaan atau aku makan kau.”

“Sekarang dengar baik baik,” kata pria itu. “Panjat pilar itu hingga kau mencapai puncaknya. Lalu panjat menurun hingga sampai ke tanah. Lalu panjat ke puncaknya lagi dan lalu turun lagi. Lakukan terus hingga aku menyuruhmu berhenti. Dan ingat jangan menyianyiakan waktu.”

Hantu itu begitu senang, karena sekarang banyak hal yang bisa dilakukannya. Dia memanjat pilar, turun, naik, turun. Dan begitu seterusnya.

Pria itu mengawasi beberapa saat. Kemudian dia masuk kerumah dan menyantap makanan yang dibawakan si hantu. Setelahnya dia pergi tidur.

Keesokan pagi, dia bangun dan pergi keluar. Dia melihat si hantu memanjat naik dan turun pilar tanpa henti. Pria itu sangat girang.

Hari hari berlalu. Hantu itu masih naik dan turun di pilar. Hingga akhir bulan dia masih seperti itu. Dia pun mulai agak lelah. “Tolong tuan,” katanya pada si pria, “bolehkah aku berhenti sekarang? Aku sudah naik dan turun pilar sebulan penuh.”

“Bagaimana bisa kamu berhenti?” katanya. “Kau tak boleh berhenti hingga aku menyuruhmu. Jadi terus naiki dan turuni pilar itu.”

Dan tiga bulan berlalu. Hantu itu amat sangat kelelahan. “Tuan,” katanya, “Saya tak sanggup lagi. Saya harus berhenti sekarang.”

“Kau boleh berhenti dengan satu syarat,” kata pria itu. 

“Kau harus pergi jauh dari sini, dan jangan pernah kembali.”

“Saya berjanji,” kata si hantu.

“Baiklah, kau bisa berhenti sekarang. Dan bawa pilar itu bersamamu.”

Hantu itu mengangkat pilarnya lalu lari menjauh pergi. Dan pria tersebut tak pernah melihatnya lagi.

2 comments

Author
avatar

Si pria sangat cerdik juga��

Balas
Author
avatar

Malah jadi babu 😂

Balas