Clarissa si Gadis Kecil



Pesan berantai secara online ini memberitahukan kita mengenai kisah Clarissa. Gadis kecil yang berakhir di rumah sakit jiwa setelah membunuh kedua orangtuanya. Ia mengaku, bahwa ada oranglain yang “meminjam” tubuhnya dalam tragedi itu. Namun tak ada seorangpun yang mempercayainya hingga gadis itu harus meninggal dengan tragis di rumah sakit jiwa.

Dikisahkan ada seorang gadis kecil yang bernama Clarissa, dia berumur 10 tahun dan tinggal di sebuah rumah sakit jiwa karena membunuh ayah dan ibunya.

Saat ditemukan pada tragedi itu, kondisi jenazah ayah dan ibunya sudah dalam keadaan terpotong beberapa bagian dan ada seorang gadis kecil yang duduk dipojok ruangan sambil menangis dan menutup telinganya. Ia terus berkata :

“Bukan aku pelakunya, bukan aku.”

“Aku mohon, percayalah. Itu bukan aku.”

Sambil menggelangkan kepala seolah menyangkal semuanya.

Sesering apapun gadis itu menyangkal dan berkata demikian, itu tidak akan merubah apapun karena berdasarkan barang bukti yang ditemukan, pisau dapur yang disinyalir dipakai pelaku untuk membantai suami-istri itu menunjukkan hasil yang cocok dengan sidik jari Clarissa pada pegangannya.

Karena alasan dibawah umur, pada akhirnya Clarissa dibawa untuk dirawat di rumah sakit jiwa.
Beberapa bulan kemudian, keadaannya semakin memburuk setelah ia mengamuk dan membunuh beberapa pegawai rumah sakit itu. Mustahil mengingat dia hanyalah bocah berumur 10 tahun. Tapi inilah faktanya.

Berdasarkan saksi yang ada saat kejadian, tiba-tiba Clarissa kecil berteriak sambil tertawa. Dengan kekuatan misteriusnya, ia kemudian melepaskan ikatan yang berada di tangannya dan mencekik setiap orang yang mendekatinya secara membabi buta. Bukan cekikan biasa, dari leher para korban terdapat luka menganga seperti dicekik dengan kuku yang panjang hingga menembus leher mereka.

Semua saksi mengatakan bahwa saat itu, ia tidak melihat kuku yang panjang pada tangan Clarissa ataupun benda tajam yang dapat digunakan untuk merobek leher para korban. Suatu keanehan memang.

Tak lama setelah itu, Clarissa ambruk tidak sadarkan diri. Petugas yang tersisa segera mengambil tindakan untuk mengamankannya.

Pihak yang berwenang memutuskan mengambil tindakan agar menyingkirkan Clarissa untuk selamanya. Jadi, mereka telah menyiapkan ruangan khusus dengan sebuah mesin (entah itu kursi listrik atau apa) untuk membunuhnya. Tentu mesin tersebut akan bermasalah jika mereka salah dalam mengoperasikannya. Dan inilah terjadi. Akibatnya, Clarissa harus merasakan kesakitan selama berjam-jam hingga pada akhirnya dia meninggal dunia.

Disela-sela eksekusinya, para saksi mengaku melihat hal yang membuat mereka iba.

Clarissa terus berkata :

“Bukan aku pelakunya, tolong lepaskan aku.” dengan wajah memelas dan penuh kebingungan. Beberapa saksi merasa kasihan, namun pihak lainnya tetap bersikeras untuk melangsungkan eksekusi itu agar Clarissa kecil tidak dapat melakukan perbuatan anehnya lagi.

Hingga kini, banyak berita yang tersebar dan ancaman-ancaman seperti yang ditemukan dalam website aslinya. Dan kali ini, saya akan merubah ending dari pesan ini.

Clarissa adalah gadis yang malang. Ia harus menanggung semua beban penderitaan saat ia hidup, bahkan saat ajal menjemputnya.

Gadis kecil yang lucu dengan mata yang berwarna abu, kulitnya berwarna cerah, berambut hitam kecokelatan panjang yang senantiasa menambah kecantikannya.

Namun jangan kaget jika ia berubah, pandangan matanya menjadi tajam dan seolah menunjukkan dendam yang mendalam, rambutnya menjadi berantakan dan hampir menutupi wajahnya. Ya, itulah clarissa jahat seperti yang digambarkan dalam foto diatas.

Jangan kaget jika dia bisa hadir dalam mimpimu malam ini.

Jangan kaget jika dia bisa berada di sudut kamarmu dan mengawasimu.

Jangan kaget jika ia bisa mengendap-ngendap dan telah ada di bawah tempat tidurmu, menunggu waktu yang tepat untuk menarik kaki atau selimutmu.

Atau bahkan, disampingmu saat ini.