Leather Sofa



Ayah baru saja membeli sebuah sofa untuk diletakkan diruang tamu. Sofa tua yang hangat dan nyaman.. ya, ayah membeli sofa ini saat acara “garage sale”.

Suatu hari, aku sedang bermain sendirian di ruang tamu.. dan aku melihat sebuah paper bag tergeletak di lantai tepat di depan sofa itu.

Aku penasaran, apa isi paperbag itu. jadi, aku berjalan ke arah paperbag itu.. baru saja aku akan mengambil paper bag itu, sepasang tangan tua menyeramkan muncul dari bawah sofa dan meraih paper bag itu..

Aku lari dari ruang tamu mencari ibuku.. ku temukan dia di dapur sedang mencuci piring.. aku ceritakan apa yang terjadi.. ibuku hanya tertawa dan menganggap itu hanya bualan imajinasi ku saja.
Setelah kejadian itu, aku selalu menjauh dari sofa tersebut. bahkan , aku tidak pernah mau bermain di ruang tamu lagi.. sampai suatu saat, sofa tersebut hilang. tidak ada lagi diruang tamu. Bahkan sudah digantikan oleh sofa yang baru. aku bernapas lega.. dan seiring berjalannya waktu.. aku melupakan kejadian itu,.

Beberapa tahun kemudian, ketika aku dan ibu sedang bercerita tentang ma sa kecilku.. aku teringat kejadian sofa tersebut dan memutuskan untuk menanyakannya pada ibu , kemana perginya sofa itu.

“Sudah, jangan bicarakan soal barang mengerikan itu.. barang itu sudah dibuang”

“kenapa? apa karena aku takut pada sofa itu?

“bukan cuma itu,, ingat waktu kamu masih kecil? saat senin pagi, kamu bilang tidak mau sekolah. kamu lari dan bersembunyi? Ibu mencarimu sampai ke ruang tamu.. aku mendengar suaramu sedang cekikikan , dan aku melihat sesuatu yang aku kira sepatumu di dekat sofa itu. aku menunduk untuk melihat di bawah sofa, dan aku berteriak “Kena kau!” . saat itu juga, aku hampir terkena serangan jantung. itu bukanlah dirimu. aku tidak akan pernah bisa melupakan apa yang aku lihat saat itu”

“memangnya apa yang kau lihat?”

“Seorang wanita tua dengan selendang di kepalanya, dengan kulit keriput.. wajahnya berubah menyeringai aneh dan dia cekikikan seperti anak kecil.. aku ketakutan. Kemuadian aku berlari menuju tangga. Dan aku menemukanmu. Saat itu juga aku membawamu keluar dari rumah, dan menelpon ayahmu untuk segera pulang. Aku menceritakan semua yang terjadi padanya.

Beberapa minggu setelah sofa tersebut kami buang, kami menuju ke rumah dimana kami membeli sofa itu. kami ingin mencari tau darimana ia mendapat sofa itu. wanita itu bilang, ia mendapat sofa itu saat dia membeli rumah yang dulu ditempati seorang nenek sebatang kara. nenek itu tidak punya keluarga. jadi, saat nenek itu meninggal.. tidak ada yang menemukan tubuhnya. sampai tubuhnya membusuk terduduk di sofa. ya, sofa tua yang kita beli waktu itu”

Aku tidak bisa berkata apa apa, kejadian masa kecil yang ebgitu menyeramkan.
Suatu hari, saat aku berjalan jalan di kota.. aku melihat sesuatu yang familiar terpajang di sebuah toko..

YA, sofa tua kami.. dan ketika aku memperhatikan lebih dalam, seseorang menyeringai seram sambil melambaikan tangannya dari bawah sofa.

Baca Juga :
Cincin
Ugly Baby